Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis
Ketiga istilah di atas pada intinya
merujuk pada pekerjaan yang sama, yaitu
meringkas. Namun, masing-masing memiliki
perbedaan yang harus dipahami
agar tidak menimbulkan salah paham.
a) Ringkasan
Ringkasan
berasal dari kata dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek.
Ringkasan
adalah menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang pendek
dan efektif. Ringkasan dapat dilakukan terhadap berbagai jenis teks, di
antaranya ringkasan atas novel, ringkasan atas buku laporan tahunan, dan
ringkasan atas sebuah bab sebuah buku. Ringkasan adalah sari karangan tanpa
hiasan. Yang dimaksud dengan ‘hiasan’ di sini dapat berupa (1) ilustrasi atau
contoh, (2) keindahan gaya bahasa, dan (3) penjelasan yang terperinci.
Ciri-Ciri
Ringkasan :
a.
Penulis
haruslah mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli.
b.
penulis
harus bersifat netral, dalam arti tidak memasukan pikiran, ide, maupun
opininya ke
dalam ringkasa yang dibuatnya.
c.
ringkasan
yang dibuat haruslah mewakili gaya asli penulisnya, bukan gaya pembuat ringkasan.
Cara
Membuat Ringkasan
1)
Membaca Naskah Asli
Langkah
awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah
asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui
kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga
perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
2) Mencatat
Gagasan Utama
Tujuan
dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar
memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat
itu penting atau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan
selanjutnya. Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya
ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk meyusun sebuah dengan
menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat.
3) Ketentuan
Tambahan
·
Sebaiknya dalam menyusun ringkasan
mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk
menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada
kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat
tunggal.
·
Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase
menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti
dengan suatu gagasan sentral.
·
Banyaknya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang
akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh,
deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea
semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula
dipersingkat atau digeneralisasi.
·
Pertahankan semua gagasan asli dan urutan
naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus
dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah
juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam
ringkasan
Contoh :
Para siswa di salah
satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang keuangan.
Mereka belajar keuangan melalui sebuah program khusus tentang keuangan. Dalam
program tersebut, para siswa belajar dasar-dasar pengetahuan tentang keuangan,
terutama mengenal uang dan perbankan.
Program ini memberikan
kegiatan yang menarik, karena para siswa tidak belajar seperti biasanya. Mereka
belajar melalui sebuah permainan. Para siswa melakukan dua macam permainan,
yaitu permainan computer berjudul “Ayo Menabung” dan permanian monopoli. Selain
bermain, permainan dengan menggunakan computer ini juga memberikan pengetahuan
tentang perbedaan uang asli dan uang palsu. Selain itu dikenalkan juga tata
cara menabung di bank, mengenal petugas di bank, dan cara menggunakan ATM.
Ringkasan :
Para siswa di salah
satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang
keuangan. Mereka belajar melalui permainan computer berjudul “Ayo Menabung” dan
Monopoli. Selain itu juga diberikan pengetahuan tentang perbedaan uang asli dan
uang palsu, tata cara menabung di bank, dan cara menggunakn ATM.
b) Abstrak
Pengertian umum abstrak
merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan, ia
menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat
kepada pembaca.
Sedangkan
pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada
obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara
konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.
Jadi abstrak adalah kata yang
menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu.
Dalam sebuah abstrak setidaknya ada
hal-hal berkut:
(1) latar belakang atau alasan atas
topik yang dipilih,
(2) tujuan penelitian yang
dilakukan oleh penulis,
(3) metode atau bahan yang
digunakan dalam penelitian,
(4) keluaran atau kesimpulan atas
penelitian.
Jenis-Jenis Abstrak
Abstrak
diklasifikasikan dalam dua jenis berikut ini :
1)
Abstrak indikatif adalah
abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan
atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca
mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya
memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat
mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.
2)
Abstrak informatif adalah
miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi
secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya,
kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan
tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan
analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.
Karakteristik Abstrak
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penulisan abstrak adalah sebagai berikut.
1)
Bentuk tulisan bersifat:
·
deskriptif, analisis, induktif,
atau deduktif bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
2)
Abstrak disajikan secara
singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata atau sekitar 7 s.d. 10 paragraf dan
diletakkan sebelum daftar isi.
3)
Abstrak tidak memuat latar
belakang, contoh, penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses yang sudah dikenal atau lazim.
4)
Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan dan data yang
sudah diolah.
5)
Dalam penyusunan abstrak, perlu
diperhatikan ketelitian penyajian sumber informasi asli secara cermat, mudah
dipahami, dan menggunakan kata atau istilah yang sama dengan tulisan aslinya.
6)
Pengetikan berspasi satu,
menggunakan tipe tulisan standar times new roman atau arial,
dengan ukuran tulisan 12 pt.
Abstrak
merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh dari isi suatu karangan ilmiah.
Untuk itu Abstrak yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
·
Merupakan uraian ringkas,
cermat dan menyeluruh sehingga mencerminkan keseluruhan isi judul. Abstrak
dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dimuat
dalam satu majalah yang khusus memuat abstrak, seperti Dental Abstract
·
Tanpa komentar dari pembuatnya
di luar apa yang dikemukakan dalam karangan ilmiah. Maksud dari tanpa komentar
disini adalah bawah tanpa ada unsur subjektif dari penulis karena semua
didasarkan atas hasil penelitian.
·
Dapat dikerjakan orang lain,
tetapi sebaiknya dibuat sendiri oleh penulisnya karena ia lebih memahami apa
yang disajikannya dalam karangan ilmiah tersebut.
·
Terdapat pada permulaan
karangan ilmiah sehingga pembaca segera dapat mengetahui informasi yang
disajikan sesuai dengan keperluan atau minatnya.
·
Isi suatu abstrak sebaiknya
jangan melebihi 250 kata atau sekitar 25 baris jika setiap baris terdiri atas
10 kata.
·
Dalam abstrak tak ada
pergantian paragraf (tanpa alinea). Artinya adalah dalam abstarks tidak ada
paragrapf
·
Huruf yang digunakan dalam
abstrak sebaiknya berbeda besarnya dengan huruf isi karangan ilmiah.
·
Sedapat mungkin dihindari
pemakaian, kalimat aktif, sebaiknya kalimat pasif.
·
Kepustakaan, singkatan,
ilustrasi, grafik dan tabel tak boleh dicantumkan.
·
Di bawah abstrak sebaiknya
dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang
kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita dalam suatu
deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key word) adalah kata-kata yang
penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu. Contoh: Kalau suatu
karangan ilmiah membahas mengenai hubungan antara terapi phenytoin, siklosporin
dan nifedipin dengan hiperplasia gingiva, maka kata-kata kuncinya adalah
phenytoin, siklosporin, nifedipin dan hiperplasia gingiva.
c)
Sintesis
Berbeda dengan ringkasan dan
abstrak yang merupakan ringkasan atas satu
sumber saja, sintesis dibuat
atas beberapa sumber. Pada dasarnya sintesis
adalah merangkum intisari
bacaan yang berasal dari beberapa sumber.
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian
atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga
diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren,
dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk
memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga
merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan
hukum yang khusus.”
Sintesis Menggabungkan atau mengkompromikan dari pernyataan satu kepada
pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang komprehensif.
Contoh
:
·
Bahasa adalah lambang bunyi suara
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai alat komunikasi antar anggota
masyarkat.
·
Bahasa adalah system lambang yang
digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama dan
berinteraksi.
Kesimpulannya, bahasa adalah lambang bunyi suara
yang di hasilkan oleh alat ucap manuasia untuk berkomunikasi, bekerjasama, dan
berinteraksi antar anggota masyarakat.
Comments
Post a Comment