Jenis-Jenis Tulisan
1. JENIS-JENIS
TULISAN
a) Eksposisi
Karangan
eksposisi merupakan wacana yang bertujuan
memberikan
panjelasan,
informasi, keterangan, dan pemahaman kepada pembaca atau
pendengar
tentang suatu hal. Tulisan jenis ini biasanya menguraikan sebuah proses atau
suatu hal yang belum diketahui oleh pembaca atau proses kerja suatu benda.
Sebuah tulisan ekspositoris semata-mata hanya memberikan informasi dan tidak
bertujuan lain, seperi misalnya berpromosi atau menggiring pembaca agar setuju
dengan apa yang
dijelaskan
di dalamnya. Jenis karangan ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari
di media massa, seperti berita politik, berita kriminal, atau lainnya. Karena sifatnya yang memaparkan,
karangan eksposisi dapat juga disebut paparan.
Contoh:
Kemoterapi
adalah metode terapi untuk membunuh atau menghambat perkembangan kanker dengan
memasukkkan zat kimia tertentu pada tubuh pendertia kanker. Tujuan utama
kemoterapi adalah untuk membasmi sel kanker hingga ke bagian akarnya yang tidak
dapat dijangkau oleh pisau bedah. Selain itu, kemoterapi juga mempunyai fungsi
sebagai pengontrol sel kanker agar tidak berkembang biak secara liar.
b) Argumentasi
Karangan
argumentasi bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas
suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu.
Contoh
:
Pengaruh Perdagangan Bebas
Perdangang
bebas merupakan penjualan produk antar Negara tanpa pajak ekspor maupun impor.
Perdagangan bebas tidak mempunyai hambatan perdagangan antar individu-individu
perushaaan-perushaan yang berada dinegara yang berbeda. Perdagangan bebas dapat
menimbulkan tingkat pengangguran yang tinggi, banyak pengusaha-pengusaha kecil
maupun besar tersingkir akibat kalah saing dengan perusahaan asing. Misalnya
produk Indonesia terancam bangkrut akibat perdagangan bebas dengan Cina.
Sekarang saja, ketika produk Cina masih dikenakan bea masuk 5%, harga barang
dari Negara Tirai Bambu itu masih lebih murah dibanding produk dalam negeri.
Jadi perdagangan bebas itu dapat menciptakan hambatan-hambatan baru karena
dapat merugikan perusahaan-perusahaan kecil maupun besar yang ada di dalam
negeri.
c) Persuasi
Karangan
persuasi adalah karangan yang tertujuan meyakinkan pembaca,
membuat
pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang
dikemukakan
oleh penulis. Yang dikemukakan itu dapat saja berupa fakta,
produk,
pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang yang paling banyak
menggunakan
jenis karngan ini adalah dunia periklanan. Kata ‘persuasi’
berasal
dari bahasa Inggris ‘to persuade’ yang
bararti ‘membujuk’ atau
‘meyakinkan’.
Bentuk nominanya adalah ‘persuation’ yang kemudian dipungut ke dalam bahasa
Indonesia menjadi ‘persuasi’. Karangan persuasi dapat dogolongkan ke dalam
empat kelompok, yaitu (1) persuasi politik, (2) persuasi pendidikan, (3)
persuasi advertensi, dan (4) persuasi propaganda.
Contoh
:
Nutri Skin
(untuk Perlindungan Kulit Anda di Tanah Suci)
Persiapkan
perawatan khusus kulit, wajah dan tubuh Anda saat menuju tanah suci dengan
Nutri Skin. Sehingga kondisi cuaca, suhu dan udara yang ekstrim tidak
mengganggu kekhusuan ibadah haji Anda. Nutri Skin Care akan menjaga dan
melindungi kulit Anda tetap lembab, sehat dan alami.
d) Narasi
Narasi
atau kisahan adalah karangan yang menceritakan sesuatu baik
berdasarkan
pengamatan maupun pengalaman. Sebuah karangan narasi akan berusaha mengisahkan
suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis.
Ditinjau
dari sifatnya, narasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) narasi ekspositoris
atau narasi faktual, dan (2) narasi sugesti atau narasi berplot. Yang dimaksud
dengan narasi ekspositoris adalah yang bertujuan memberikan informasi kepada
pembaca agar pengetahuan yang bersangkutan bertambah luas, sedangkan narasi
sugesti adalah narasi yang ditujukan memberikan makna kepada pembaca melalui
imajinasinya.
Contoh
:
Seorang anak perempuan yang cantik,
hidup bahagia dengan kedua orang tuanya. Anak itu bernama Anna. Tapi suatu
malam, Anna melihat ibunya tak sadarkan diri. Anna menangis dengan histeris,karena
tidak bisa menerima kenyataan bahwa ibunya telah meninggal. Dan keesokan
harinya para wartawan dan polisi memadati rumah Anna. Anna di kerumuni oleh
wartawan dan menerima pertanyaan bertubi-tubi. Kilatan kamera terus memotret wajahnya, Anna
sangat ketakutan. Sejak saat itu, Anna trauma dengan kilatan-kilatan cahaya.
Anna lebih suka menyendiri, dan tidak pernah keluar rumah. Anna tidak pernah
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Hidup Anna menjadi gelap gulita,
tanpa ada sebercak cahaya.
e) Deskripsi
Deskripsi
merupakan jenis karangan yang menggambarkan bentuk objek
pengamatan
dari aspek rupa, sifat, rasa, atau corak sesuai dengan keadaan
yang
sebenarnya selain menggambarkan perasaan bahagia, takut, sepi,
sedih,
atau genbira. Tujuan karangan ini adalah membantu pembaca
membayangkan
apa yang digambarkan tersebut.
Seorang
penulis yang hendak menulis karangan deskriptif haruslah teliti,
cermat,
dan kreatif memilih kata-kata sehingga pembaca
dapat
membayangkan
objek yang dilukiskan tersebut. Agar sampai pada tujuan tadi, seorang penulis
harus mengambil sikap tertentu terhadap objek yang akan dilukiskannya. Ada dua
pendekatan yang bisa diambil oleh penulis dalam mendeskripsikan sesuatu, yaitu
pendekatan realistis dan pendekatan
impresionalistis.
·
Pendekatan
realistis
Dalam pendekatan ini, penulis seolah
bertindak sebagai tukang potret yang memotret sebuah objek melalui kameranya.
Dengan kata lain, penulis harus bersifat objektif, tidak dibuat-buat, atau apa
adanya.
Contoh :
Sambil menunggu, aku melihat –lihat
ruang tamu keluarga Pak Suratno dengan ekor mataku. Luasnya sekitar 25 m2.
Udaranya terasa sejuk karena adanya mesin pendingin ruangan. Meja dan kursi
tamunya terbuat dari kayu jati yang diukir indah.
Kain sofanya yang berwarna merah, serasi
dengan tembok ruangan yang berwarna grey. Semua kain di ruang tamu ini dibuat
seragam, mulai dari taplak meja sampai gorden. Semuanya berwarna merah dengan
bunga-bunga di seklilingnya. Di atas meja berjajar tiga stoples Kristal berisi
aneka kue kering.
Di sudut ruangan tampak lemari kaca yang
juga terbuat dari kayu jati. Dan semua tamu akan tahu kalau pemilk rumah sering
bepergian keluar negeri. Berbagai souvenir khas luar negi dipajang di sana. Ada
pula berbagai piring keramik dengan gambar kota Sidney, Roma, Paris dan
Amsterdam.
·
Pendekatan
Impresionistis
Sesuai dengan namanya, pendekatan
impresionistis bertujuan menimbulkan
kesan dalam diri pembaca sesuai dengan impresi penulis karena pelukisan
bertolak dari sudut pandang penulis. Jadi, sifat pendekatan ini subjektif.
Contoh :
Sepasang burung bangau melayang meniti
angin, berputar-putar di langit. Tanpa sekalipun mengepakkan sayap, mereka
mengapung berjan-jam lamanya. Suaranya melengking seperti keluhan panjang.
Kedua unggas ini melayang beratus-ratus kilometer mencari genangan air.
Telah lama mereka merindukan hamparan
lumpur tempat mereka mencari mangsa seperti : katak, ikan, udang atau serangga
lainnya. Namun kemarau belum usai. Ribuan hektar sawah telah 7 bulan kerontang.
Sepasang burung burung bangau itu takkan menemukan genagan air meski sebesar
telapak kaki. Sawah menjadi padang yang kering, segala jenis rumput telah mati.
Comments
Post a Comment