ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Karyawan suatu perusahaan
sebaiknya mempraktikan etika bisnis,
yang melibatkan sekelompok prinsip berikut ini ketika menjalankan
bisnis. Setiap perusahaan memiliki
tanggung jawab social yang merupakan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana
keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Istilah tanggung jawab
social kadang kala digunakan untuk menjelaskan tanggung jawab perusahaan
terhadap komunitas dan lingkungannya. Tapi
istilah tersebut juga dapat digunakan secara lebih luas untuk memasukan
tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, pemegang saham dan
kreditornya. Meskipun keputusan bisnis
yang dibuat perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan nilainya tetapi keputusan
tersebut tidak boleh melanggar etika dan tanggung jawab social.
Semua bisnis harus menyadari
tanggung jababnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat
keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini.
1. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab
perusahaan terhadap pelanggan jauh melampaui provisi dan produk atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab social
(social responsibility) ketika menghasilkan produk dan menjual produknya.
Praktik Produksi
yang Bertanggung Jawab
Produk sebaiknya
dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan. Produk sebaiknya memiliki label peringatan
yang semestinya guna mencegah kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari penggunaan
yang salah. Untuk beberapa produk,
informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan
Praktik
penjualan yang bertanggung jawab
Perusahaan perlu
petunjuk yang membuat karyawan tidaak berani menggunakan strategi penjualan
yang terlalu agresif yang menyesatkan, mereka menggunakan survey kepuasan
pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan
Bagaimana
perusahaan memastikan tanggung jawabnya terhadap pelanggan
Suatu perusahaan
dapat memastikan tanggung jawab terhadap pelanggannya dengan langkah-langkah
berikut :
1.
Menetapkan kode tanggung jawab.
Perusahaan dapat menetapkan kode tanggung jawab bisnis
yang menetapkan pedoman mengenai bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik
sebaiknya diperlakukan. Kode tanggung
jawab tidak dimaksudkan untuk mencakup semua tindakan yang mungkin dilakukan
oleh perusahaan yang bersifat tidak adil bagi pelanggan. Meskipun demikian, kode tersebut berfungsi
sebagai pedoman bagi perusahaan untuk dipertimbangkan ketika perusahaan memperluas bisnisnya. Sejauh kode ini dapat meningkatkan citra dan
kredibilitas perusahaan, maka kode tersebut dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
2.
Memantau keluahan
Perusahaan sebaiknya memastikan bahwa pelanggan
memiliki nomer telepon yang dapat mereka hubungi jika mereka memiliki keluahan
mengenai kualitas produk dan mengenai bagaimana perlakuan yang mereka terima
dari karyawan perusahaan. Perusahaan
dapat mencoba untuk menentukan sumber keluahan dan memastikan bahwa masalah
tersebuut tidak terulang.
3.
Memperoleh dan menggunakan umpan balik pelanggan
Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan
umpan balik atas produk atau jasa yang
baru saja mereka beli, bahkan jika pelanggan tersebut tidak menelepon untuk
mengajukan keluhan. Proses ini dapat
mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau dengan cara
pelanggan diperlukan
Peranan pemerintah
Selain kode tanggung jawab yang di tetapkan oleh
perusahaan, pemerintah mencoba untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi
tanggung jawabnya terhadap pelanggan melalui berbagai kebijakan berkaitan
dengan keamanan produk, iklan dan persaingan industry.
1.
Peraturan pemerintah mengenai keamanan produk
Pemerintah melindungi pelanggan dengan mengatur
kualitas dari beberapa produk yang dihasilkan oleh perusahaan
2.
Peraturan pemerintah mengenai iklan
Pemerintah mengatur periklanan dan melarang iklan yang
menyesatkan
3.
Peraturan pemerintah mengenai persaingan
industry
Persaingan antar perusahaan menguntungkan pelanggan.
Karena perusahaan yang memberikan harga yang terlalu berlebihan/memproduksi
barang yang kualitasnya rendah tidak akan bertahan dalam lingkungan
persaingan. Karena persaingan
pelanggan/konsumen dapat menghindari perusahaan yang menggunakan taktik
penjualan yang menyesatkan
2. Tanggung
jawab terhadap karyawan
Perusahaan juga
memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan kerja
mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, peluang yang setara.
-
Keselamatan Karyawan
Perusahaan memastikan tempat kerja aman bagi karyawan
dengan memantau secara ketat proses produksi.
Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna
memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, menekannkan tindakan
pencegahan khusus dan seminar-seminar pelatihan. Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja
yang aman mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan.
-
Perlakuan yang semstinya oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
karyawan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama
berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah keragaman dan pencegahan .
-
Peluang yang setara
Karyawan yang melamar untuk suatu posisi di perusahaan
sebaiknya tidak didiskriminasi karena asal Negara, suku, gender atau
agama. Banyak perusahaan dan badan
pemerintah menetapkan program tindakan afirmatif (affirmative action), yang
mencerminkan sekelompok tindakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan peluang
bagi kaum minoritas dan wanita.
3. Tanggung
jawab terhadap pemegang saham
Perusahaan
bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya (para pemegang saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat
keputusan yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannya kepentingan
pemilik saham
4. Tanggung
jawab terhadap kreditor
Perusahaan
bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami masalah
keuangan dan tidak mampu memenuhi
kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada
kreditornya. Kadang kala kreditor mau
memperpanjang masa jatuh tempo pembayaran dan bahkan menawarkan saran bagaimana perusahaan dapat memperbaiki
kondisi keuangannya. Suatu perusahaan
memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap
kreditor. Jika perusahaan tidak membayar
untangnya kepada kreditor, perusahaan tersebut dapat dipaksa pailit.
5. Tanggung
jawab terhadap lingkungan
Proses produksi
yang digunakan oleh perusahaan, maupun produk yang dihasilkan, dapat berbahaya
bagi lingkungan. penyalahgunaan paling
umum dari lingkungan adalah :
-
Polusi udara
Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara,
yang berbahaya bagi masyarakat karena polusi udara menghambat pernafasan.
-
Polusi tanah
Tanah telah terpolusi oleh limbah beracun yang
dihasilkan dari beberapa proses produksi.
Bentuk polusi tanah yang terkait adalah limbah padat, yang tidak dapat membusuk. Sebagai akibat dari limbah, tanah tidak hanya
terlihat tidak menarik tetapi juga tidak lagi berguna untuk tujuan lain seperti pertanian.
6. Tanggung
jawab terhadap komunitas
Ketika
perusahaan mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka perusahaan tersebut
menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai
pelanggan dan karyawannya. Perusahaan
mendemonstrasikan keprihatinannya terhadap komunitas tersebut dengan
mensponsori acara-acara local atau memberikan sumbangan ke yayasan lokal
Comments
Post a Comment